Metoda Tradisonal VS Modern

dalam sebuah perancangan seringlah kita menghadapi suatu permasalah dan hambatan. dan tentu saja dalam penyelesaian masalah setiap orang pasti berbeda-beda... dan ternyata dalam sebuah perancangan terdapat 2 metoda yang secara kerja nya memiliki perbedaan dan itu adalah Metoda Perancangan Tradisional dan Metoda perancangan Modern.

nah disini saya akan berusaha menjelaskan sedikit tentang kedua Metoda ini

1. Metoda tradisonal

suatu cara dalam perancangan sebuah karya arsitektur yang tak jelas landasannya atau berasal dari ilham si pencipta tanpa adanya kritikan hanya mengandalkan pengalaman. rancangan bersifat black box.

Karakteristik Metoda tradisonal :

  • proses kreatif yang tak bisa ditebak, bebas , hanya mengandalkan black box sang perancang , tanpa kritik
  • proses perancangan dikendalikan oleh masukan yang diterima terdahulu, lebih mengandalkan pengalaman, ilham, wangsit, atau mimpi, atau trial & error 
  • Kapasitas produksi bergantung kepada ketersediaan waktu, mood, imajinasi.
  • Seringkali ada lompatan pemahaman, karena persoalan rumit ditransformasikan menjadi halyang terlalu sederhana 

2. Metoda Modern

suatu cara dalam perancangan sebuah karya arsitektur dari proses yang rsional dengan tujuan , variabel, dan kriteria ditentukan dengan matang dan bersifat glass box

Karakteristik Metoda Modern :

  • Objektif, Variabel, dan kriteria ditentukan terlebih dahulu
  • Analisa dilengkapi, atau setidaknya dilakukan, sebelum solusi ditemukan
  • Evaluasi sebagian besar berbentuk linguistik dan logis
  • Terencana dan memiliki sistem yang jelas


jadi kesimpulannya adalah.. metoda perancangan Tradisional hanya mengandalakan intuisi dan ilham sang arsitek tanpa ada analisa yang terstruktur terlebih dahulu dan desain pun hanya bersifat black box yang tak bisa dipertanggung jawabkan. tidak seperti metoda modern yang selalu mengandalkan analisa dan evaluasi sebelum perancangan sehingga akan menghasilkan desain yang bersifat glass box (desain yang dapat dimengerti semua orang dan dapat dipertanggung jawabkan tentunya)...

nah mungkin itu saja yang bisa saya jelaskan... mungkin banyak yang salah... yaaa... maaf... maklum lah sedang belajar... terima kasih..


apa itu Arsitektur Modern dan Pasca Modern??

Ehmmm... di sini saya mau mencoba membahas apa sih aristektur Modern dan apa arsitektur Pasca modern...???
mungkin bagi banyak mahasiwa (mahasiswa maksud saya) yang lagi di tingkat 2 atau 3 pernah mempelajari Arsitektur Pra Modern, Arsitektur Modern, dan arsitektur Pasca Modern... nah mungkin juga banyak mahasiwa sudah tau apa itu? atau ada juga mahasiwa yang blom tau....!!

nah... nah.... mungkin saya punya sedikit pengetian atau penjelasan Arsitektur Modern dan Pasca Modern

Arsitektur Modern

Arsitektur Modern merupakan pengembangan Arsitektur dengan penghapusan ornamen-ornamen menjadi bentuk geometri dengan cara berfikir rasional yang lebih mengedepankan fungsional, perkembangan arsitektur modern berawal kira-kira tahun 1920-an sampai dengan 1960-an dimana pada waktu itu masyarakat dunia harus berfikir rasional untuk membangun kembali bangunan yang hancur akibat Perang Dunia II secara cepat dan fungsional (efisien, ekonomis, dan rasional), sehingga bentukan menjadi seolah-olah seragam. Dan gejala ini melintasi batas negara dan budaya sehingga di sebut dengan international style.

Ciri-ciri Arsitektur Modern :

  • Satu gaya internasional (internasional style)
  • Bentukan yang mengedepankan fungsional (Form Follows Function), bentukan menjadi monoton karena tidak diolah
  • Anti ornamen
  • Anti historis
  • Anti simbol

Arsitektur Pasca Modern

Arsitektur Pasca Modern merupakan antiklimaks dari arsitektur Modern dimana masyarakat sudah jenuh dengan langgam modern yang monoton. Sehingga dalam Arsitektur modern munculah perpaduan gaya antara Arsitektur modern dengan gaya Pra Modern (Double coding of Style). Dapat dikatakan juga bahwa Arsitektur Modern tidak terikat terhadap kaidah tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam.

Ciri-ciri Arsitektur Pasca Modern

  • Double coding of Style, suatu paduan dari dua gaya atau style
  • Popular and pluralist, Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam.
  • Berkontek urban
  • Menerapkan kontek ornamentasi
  • Bersifat representasional
  • Metaforik (dapat berarti bentuk lain)
  • Menggambarkan aspirasi umum

Jadi bisa di simpulkan bahwa Arsitektur Modern dan Arsitektur Pasca Modern sebenarnya masih pada epoh (kurun waktu) yang sama. hanya saja Pasca Modern lebih variatif dan tidak kaku, bahkan lebih ekliptisme (mencampur) antara dua langgam yang berbeda yaitu Modern dengan Classic atan Modern dengan Gothic... atau bahkan mencampurkan ketiganya....

kita harus ingat juga bahwa di bumi ini baru ada 3 langgam yaitu: langgam Classic, Gothic, dan Modern
dengan kata lain pasca modern hanyalah sentilan dari langgam Modern...

Uassss........ Berssss.............. Liburan............

Tapi bingung rus kemana...????
Ka BEC...???? oh nooo......


Liburan paling indah adalah keluarga....
Balik.... dulu... ke bogor...
Ayooo...... serbu Roti unyil bogor...
Kebun Raya kayak'y penuh nihhh............
solusi terbaik adalah........ tidur dirumahhhh............
Hahaha.........


itulah kabar hari ini selamat Berlibur............

Villa Isola

Villa Isola adalah bangunan villa yang terletak di kawasan pinggiran utara Kota Bandung. Berlokasi pada tanah tinggi, di sisi kiri jalan menuju Lembang (Jln. Setiabudhi), gedung ini dipakai oleh IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Bandung, yang sekarang menjadi Universitas Pendidikan Indonesia-UPI). Villa Isola adalah salah satu bangunan bergaya arsitektur Art Deco yang banyak dijumpai di Bandung.
Villa Isola dibangun pada tahun 1933, milik seorang hartawan Belanda bernama Dominique Willem Berretty. Kemudian bangunan mewah yang dijadikan rumah tinggal ini dijual dan menjadi bagian dari Hotel Savoy Homann. Perkembangan selanjutnya, ia dijadikan Gedung IKIP (sekarang UPI) dan digunakan sebagai kantor rektorat.
Suatu publikasi khusus pada masa Hindia Belanda untuk villa ini ditulis oleh Ir. W. Leimei, seorang arsitek Belanda. Dalam publikasi ini, Leimei mengatakan bahwa di Batavia ketika urbanisasi mulai terjadi, banyak orang mendirikan villa di pinggiran kota dengan gaya arsitektur klasik tetapi selalu beradaptasi baik dengan alam dan ventilasi, jendela dan gang-gang yang berfungsi sebagai isolasi panas matahari. Hal ini juga dianut oleh Villa Isola di Bandung. Pada masa pendudukan Jepang, Gedung ini sempat digunakan sebagai kediaman sementara Jendral Hitoshi Imamura saat menjelang Perjanjian Kalijati dengan Pemerintah terakhir Hindia Belanda di Kalijati, Subang, Maret 1942. Gedung ini dibangun atas rancangan arsitek Belanda yang bekerja di Hindia Belanda Charles Prosper Wolff Schoemaker.
Gedung ini berarsitektur modern dengan memasukkan konsep tradisional dengan filsafat arsitektur Jawa bersumbu kosmik utara-selatan seperti halnya Gedung Utama ITB dan Gedung Sate. Orientasi kosmik ini diperkuat dengan taman memanjang di depan gedung ini yang tegak lurus dengan sumbu melintang bangunan kearang Gunung Tangkuban Perahu. Bangunan berlantai tiga, dengan lantai terbawah lebih rendah dari permukaan jalan raya, disebabkan karena topografinya tidak rata. Ranah sekeliling luas terbuka, dibuat taman yang berteras-teras melengkung mengikuti permukaan tanahnya. Sudut bangunan melengkung-lengkung membentuk seperempat lingkaran. Secara keseluruhan bangunan dan taman bagaikan air bergelombang yang timbul karena benda jatuh dari atasnya, sehingga gedung ini merupakan penyesuaian arsitektural antara bangunan terhadap lingkungan.
Bagian villa yang menghadap utara dan selatan digunakan untuk ruang tidur, ruang keluarga, dan ruang makan; masing-masing dilengkapi jendela dan pintu berkaca lebar, sehingga penghuni dapat menikmati pemandangan indah di sekitarnya. Pemandangan indah ini juga dapat diamati dari teras yang memanfaatkan atap datar dari beton bertulang di atas lantai tiga.
Pada taman belakang terdapat kolam dengan pergola untuk bunga anggrek, mawar dan dilengkapi dengan lapangan tenis. Di depan sebelah utara jauh terpisah dari bangunan utama ditempatkan unit pelayanan terdiri dari garasi untuk beberapa mobil, rumah sopir, pelayan, gudang dan lain-lain.
Pintu gerbang masuk ke komplek villa ini terbuat dari batu yang dikombinasikan dengan besi membentuk bidang horisontal dan vertikal. Setelah melalui gapura dan jalan aspal yang cukup lebar, terdapat pintu masuk utama yang dilindungi dari panas dan hujan dengan portal datar dari beton bertulang. Mengikuti lengkungan-lengkungan pada dinding, denah portal juga melengkung berupa bagian dari lingkaran pada sisi kanannya. Ujung perpotongan kedua lengkungan disangga oleh kolom tunggal yang mirip dengan bagian rumah Toraja (tongkonan). Setelah melalui pintu utama terdapat vestibulae sebagaimana rumah-rumah di Eropa umumnya.
Ruang penerima ini terdapat di balik pintu masuk utama selain berfungsi untuk tempat mantel, payung tongkat dan lain lain juga sebagai ruang peralihan antara ruang luar dengan ruang di dalam. Dari vestibula ke kiri dan ke kanan terdapat tangga yang melingkar mengikuti bentuk gedung secara keseluruhan. Tangga ini terus-menerus sampai ke atap.
Ruang-ruang seperti diekspresikan pada wajah gedung bagian utara (depan) maupun selatan (belakang) juga simetris. Ruang-ruang yang terletak di sudut, dindingnya berbentuk 1/4 lingkaran. Lantai paling bawah digunakan untuk rekreasi, bermain anak-anak dilengkapi dengan mini bar langsung menghadap ke teras taman belakang. Selain itu pada bagian ini, terdapat juga ruang untuk kantor, dapur, kamar mandi dan toilet.
Di atasnya adalah lantai satu yang langsung dicapai dari pintu masuk utama. Pada lantai ini, di belakang vestibule terdapat hall cukup besar, permukaannya sedikit lebih rendah, karena itu dibuat tangga menurun. Kemudian setelah tangga langsung ke salon atau ruang keluarga yang sangat luas. Antara hall dan salon dipisahkan oleh pintu dorong sehingga bila diperlukan, kedua ruangan ini dapat dijadikan satu ruang yang cukup luas. Jendela pada ruangan ini juga mengikuti dinding yang berbentuk lingkaran sehingga dapat leluasa memandang kota Bandung. Ruang makan terletak di sebelah kiri (barat) salon. Di sebelah kanan (timur) ruang makan terdapat ruang kerja lengkap dengan perpustakaan dan ruang ketik di belakangannya (utara). Semua ruang berjendela lebar kecuali untuk menikmati pemandangan luar, juga sebagai ventilasi dan saluran sinar matahari. Pembukaan jendela, pintu yang lebar merupakan penerapan konsepsi tradisional yang menyatu dengan alam.
Semua ruang tidur ditempatkan pada lantai dua berjejer dan berhadapan satu dengan lainnya yang masing masing dihubungkan dengan gang ditengah. Pembagian ruang tidur dilakukan secara simetris. Di sebelah selatan terdapat ruang tidur utama, tengah utara untuk ruang keluarga dan di sebelah barat dan timur terdapat lagi kamar tidur. Masing-masing kamar mempunyai teras atau balkon. Kamar tidur utama sangat luas dengan ruang pakaian dan toilet di kiri kanannya. Antara ruang tidur utama dan teras terdapat pintu dorong selebar dinding sehingga apabila dibuka teras menyatu dengan kamar tidur, menghadap ke arah kota Bandung. Untuk melindungi teras dan ruang tidur dari air hujan, dibuat tritisan dari kaca disangga dengan rangka baja.
Bentuk ruang keluarga identik dengan ruang tidur utama, dengan latar belakang ke arah utara, sehingga Gunung Tangkubanparahu menjadi vistanya. Di atas ruang-rung tidur terdapat lantai tiga yang terdiri atas sebuah ruang cukup luas untuk pertemuan atau pesta, kamar tidur untuk tamu, sebuah bar, dan kamar mandi serta toilet tersendiri. Sama dengan ruang lainnya. ruang ini memiliki teras, jendela dan pintu dorong lebar.
Di atas lantai tiga berupa atap datar yang digunakan untuk teras. Semua perabotan dan kaca tritisan diimpor dari Paris, Perancis.
Bangunan ini ada tendensi horisontal dan vertikal yang ada pada arsitektur India yang banyak berpengaruh pada candi-candi di Jawa. Dikatakannya dalam arsitektur candi maupun bangunan tradisional, keindahan ornamen berupa garis garis molding akan lebih terlihat dengan adanya efek bayangan matahari yang merupakan kecerdikan arsitek masa lampau dalam mengeksploitasi sinar matahari tropis.
Schoemaker banyak memadukan falsafah arsitektur tradisional dengan modern dalam bangunan ini. Secara konsisten, ia menerapkannya mulai dari kesatuan dengan lingkungan, orientasi kosmik utara selatan, bentuk dan pemanfaatan sinar matahari untuk mendapat efek bayangan yang memperindah bangunan.

Skylight

duh... duhh... mau neg bahas Skylight dulu ah...
hmmm dlam dunia arsitektur konsep atap kaca sering disebut Skylight... hemmm ternyata dalam pemasangan Skylight harus sangat diperhatikan... mengapa??? Skylight kalau salah pasang bisa mempengaruhi temperatur udara dalam ruangan, karena atapnya yang transparan mengakibatkan cahaya masuk tanpa hambatan sama-sekali...

Discovery Bergabung dengan ISS

wowwww..... ternyata Bumi ini lama-kelamaan akan jadi dunia dongeng... baca ajah beriata di bawah ini , ISS (stasiun ruang angkasa internasional) ternyata dah ada... kayak di film starterk ajah....
duh emang kayak nya ni berita dah jadul tapi w harap berita ini bisa membuka mata kita semua bahwa dunia ini makin canggih ajah...
Ni beritanya w dapet dari Kompas.com



Rabu, 18 Maret 2009 | 08:30 WIB

CAPE CANAVERAL, KOMPAS.com — Pesawat ulang-alik ruang angkasa Discovery telah bergabung dengan stasiun ruang angkasa internasional (ISS). Salah satu misi Discovery adalah mengantarkan 1 set terakhir sayap panel solar yang akan membangkitkan energi ISS secara maksimal.

Discovery merapat ke ISS pada posisi 220 mil di atas wilayah Australia. "Selamat datang di ISS, Discovery, kami senang kalian berada di sini," sambut Kapten ISS Mike Fincke.

Sebelum bergabung dengan ISS, Komandan Discovery Lee Archambault memandu gerakan rotasi 360 derajat pesawat ulang-alik ruang angkasa ini agar astronot ISS dapat mengabadikan gambar lambung Discovery. Meskipun terdapat gangguan sistem komunikasi dengan Discovery yang melakukan rotasi, awak ISS berhasil mengambil gambar Discovery yang menunjukkan tak terdapat kerusakan.

Gambar digital yang mencapai lebih dari 200 segera ditransmisikan ke bumi. Beberapa pakar akan menganalisis gambar tersebut untuk melacak apakah terdapat kerusakan pada Discovery setelah diluncurkan.

Hal itu dilakukan untuk mencegah terulangnya tragedi Columbia saat berupaya kembali ke Bumi pada 2003. Tragedi tersebut berlangsung setelah diketahui sebagian keping pelindung panas tangki bahan bakar Columbia hilang pada saat peluncuran.

Discovery akan menghabiskan waktu 8 hari di ISS dan awaknya akan melakukan 3 misi spacewalk. Discovery harus meninggalkan ISS pertengahan pekan depan mengingat pesawat ulang-alik angkasa Rusia yang diluncurkan 26 Maret mendatang akan bergabung dengan stasiun itu untuk mengantarkan 2 awak baru.

hihi sekarang film indonesia makin beragam euyy...!!! kayak film "Garuda di dadaku" kyak'ya ni film bagus.... (Blom nonton sih..) tapi insya allah minggu sekarang mau nonton...
film kayak gini ni yang rus di tonton banyak segi pendidikannya....

"JAYA TERUS PERFILMAN INDONESIA"

Libur sekolah segera tiba. Sejumlah film baru segera hadir untuk menjadi hiburan saat liburan. Salah satunya adalah film berjudul Garuda di Dadaku garapan sutradara Ifah Isfansyah. Film berkisah tentang mimpi seorang bocah bernama Bayu yang ingin jadi seorang pemain sepakbola hebat.

Dikisahkan dalam film ini Bayu hari-harinya tak lepas dari si kulit bundar. Dia selalu menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya. Tokoh yang diperankan Emir Mahira ini menyimpan cita-cita untuk menjadi pemain bola hebat. Bakat ayahnya yang sudah meninggal rupanya turun pada diri Bayu.

Namun tak mudah bagi Bayu untuk mewujudkan mimpinya. Kakeknya, Usman diperankan Ikranegara menentang cita-cita Bayu. Bagi Usman, pemain sepakbola adalah sesuatu yang tidak memiliki masa depan dan identik dengan kemiskinan. Usman lebih suka cucunya mengikuti berbagai kursus dari mulai matematika hingga melukis.

Kehadiran Heri, teman Bayu yang berkusi roda justru membangkitkan semangat pemeran tokoh utama untuk mewujudkan cita-citanya. Tokoh yang diperankan Aldo Tansani ini meyakinkan Bayu untuk ikut tim nasional usia 13 tahun. Dibantu teman barunya bernama Zahra yang diperankan Marsha Aruan, Bayu pun berusaha mewujudkan mimpinya.

Sang sutradara mengaku ingin membuat film ini sejak tahun 2005. "Dari lagu [Garuda di Dadaku] yang dinyanyikan setiap PSSI [timnas Indonesia] tampil," kata Ifah. Sementara mengenai pemutaran saat musim libur, Ifah beralasan agar anak-anak dapat menikmati film mereka saat mereka sedang tak bersekolah.(JUM)